beritautama.co.id - Civitas Kesehatan Masyarakat FIKes UHAMKA menggelar Seminar Nasional 2023 dengan tema 'Remaja Perkotaan Bebas Perilaku Berisiko', di Aula Lantai 4, Kampus A, UHAMKA Limau, Jakarta Selatan, Sabtu, (13/5/2023).
Sasaran kegiatan ini ditujukan kepada siswa/I SMA dan SMK serta mahasiswa FIKes UHAMKA, yang termasuk kategori remaja.
Pentingnya seminar FIKes UHAMKA ini bagi remaja karena di fase ini seseorang kerap mencoba mencari jati diri, mengeksplor lingkungan sekitarnya, memperluas lingkup pertemanan, sampai mencoba banyak hal baru.
Baca Juga: Pendukung Jokowi Lantik Pengurus Prabowo Mania 08 Depok
Akan tetapi, rasa ingin tahu yang tinggi juga menjadi boomerang karena berbagai macam bentuk perilaku berisiko, salah satunya penyalahgunaan narkotika.
Dekan FIKes UHAMKA, Ony Linda dalam sambutannya membuka kegiatan mengharapkan seminar ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang akan menjadi calon mahasiswa dan juga mahasiswa saat ini.
"Selain dapat menambah pengetahuan, kegiatan ini juga sebagai wadah untuk mengenal prodi Kesehatan Masyarakat FIKes UHAMKA lebih lanjut," ungkapnya.
Baca Juga: Sukseskan Arus Mudik Lebaran 2023, Serikat Pekerja BUMN Diapresiasi
Narasumber pertama pada kegiatan seminar ini adalah Eva Fitri Yuanita, Penyuluh Narkoba Ahli Muda Deputi Bidang Pencegahan BNN.
Dalam paparannya, Eva Fitri Yuanita menjelaskan mengenai bahaya, penyebaran, dan dampak narkotika.
Eva memulai dengan pembahasan mengenai dampak negatif bonus demografi bagi Indonesia. Bonus demografi dapat menjadi bonus bagi Indonesia atau akan menjadi bencana.
Baca Juga: Target 10 Kursi DPRD, Partai Buruh Depok Ingin Calonkan Wali Kota Agar Bisa Ubah Kebijakan
"Kenapa menjadi bencana? Karena dengan banyaknya usia produktif ini, sifat konsumtif akan semakin meningkat, sehingga tidak menutup kemungkinan penyebaran narkotika menjadi lebih mudah.” ujarnya.
Lebih dari itu, Eva juga memaparkan fakta bahwa dahulu Indonesia hanya sebagai tempat transit narkotika, tetapi saat ini Indonesia menjadi salah satu negara pemakai barang haram tersebut.
“Pengguna narkotika harus direhabilitasi. BNN mempunyai tempat rehabilitasi narkotika terbesar se-asia tenggara, karena disana bukan hanya pengguna yang akan direhabilitasi tetapi juga anggota keluarganya.” ungkap penyuluh narkoba BNN tersebut.
Artikel Terkait
Kejar Target Minimal 8 Kursi DPRD Kota Depok, PPP Minta Bacaleg Tancap Gas Sosialisasi
Partai Kaya Pengalaman, Golkar Depok Pasang Target Punya Dewan Dari 11 Kecamatan
IKA Unpam Tolak Upaya Pelemahan Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Modal 5.045 Suara Pileg 2019, Motivasi Samsul Maarip Menuju DPRD Kota Depok Dari Partai Nasdem
Daftar Bacaleg PAN Di KPU, Langkah Awal Shinta Taniya Realisasikan 4 Kursi Dapil Saboci
Pendaftaran Bacaleg Partai Golkar, Wirananda Goemilang : Saatnya Anak Muda Unjuk Gigi Di Pileg 2024
Profesi Pengusaha, Pengabdian Ke Masyarakat Alasan Cut Afrida Yani Daftar Bacaleg Perindo Dapil Sukmajaya
Restrukturisasi Hingga Anak Ranting, PKB Kota Depok Incar 8 Kursi Di Parlemen
Maksimalkan Dana Aspirasi Untuk Sosial Di Masyarakat, Yuni Indriany Dorong PDIP 3 Kursi Dapil Saboci
Tampil Dengan Kekuatan Bacaleg Milenial, Gelora Depok Komitmen Bangun Kolaborasi
Wajah Dan Semangat Baru, PBB Kota Depok Jadikan Bacaleg Milenial Sebagai Kekuatan Di Pileg 2024
Diperkuat Kalangan Tokoh Agama, Partai Ummat Kota Depok Bidik 7 Kursi Dewan