beritautama.co.id - Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Depok, Igun Sumarno menegaskan bahwa upaya pembangunan sekolah negeri, khususnya SMP, SMA, dan SMK di tiap wilayah di Kota Depok tetap tidak akan bisa menampung jumlah angkatan sekolah atau siswa.
"Jika kita bicara SMK saja, di Kota Depok cuma ada 4 SMK negeri. Sedangkan swasta ada 200 sekolah. Bagaimana SMK mau menampung angkatan sekolah yang ada jika tidak ada peran dari sekolah swasta," ungkap Igun Sumarno dalam giat reses di wilayah Kecamatan Cilodong, Senin (22/5/2023).
Berlatar belakang praktisi pendidikan, Igun Sumarno menyatakan telah mengukur kapasitas dan kemampuan pemerintah daerah untuk membangun sekolah negeri di setiap wilayah dan menampung siswa yang ada tidak akan mampu.
Baca Juga: Yeti Wulandari Fokus Perjuangkan Pembangunan SMP Negeri Di Curug Cimanggis
"Pusat saja enggak mampu menyediakannya karena tingginya perbandingan antara pertumbuhan penduduk dengan sekolah yang ada. Setiap tahun siswa bertambah, tapi pembangunan sekolah baru tidak mungkin setiap tahun di wilayah tersebut," jelas Legislator dapil Tapos Cilodong tersebut.
Terkait pembangunan sekolah negeri baru, Igun Sumarno menegaskan Pemerintah Kota Depok hendaknya memperhatikan kondisi di wilayah sekitar.
Dirinya memberi contoh pembangunan SMP Negeri di wilayah Sidamukti, padahal di sekitarnya sudah ada tiga sekolah swasta. Tentunya, keberadaan sekolah negeri bisa berimbas pada sekolah swasta.
Baca Juga: Rakercab HIPMI Kota Depok, Bangun Sinergi Tingkatkan Ekonomi Inovatif Dan Unggul
"Memang seharusnya dalam pembangunan sekolah negeri itu harus memperhatikan jarak dengan sekolah lain dan aspek kearifan lokal. Tanpa ada sekolah negeri, sekolah swasta sudah cukup sulit mencari siswa. Bagaimana nanti kalau sekolah negeri sudah dibuka," tuturnya yang juga Ketua DPD PAN Kota Depok.
Bukan sekadar bicara persoalan pendidikan di Kota Depok, Igun Sumarno juga menyampaikan solusi yang bisa diambil oleh Pemerintah Kota Depok, yakni memberikan bantuan kepada sekolah swasta, agar siswa seluruh siswa dari berbagai kalangan bisa masuk ke swasta.
"Saat ini, banyak orang berlomba-lomba membangun sekolah bagus. Ini bukan untuk masyarakat semuanya, tapi untuk masyarakat tertentu. Tetap saja masyarakat yang lemah perekonomiannya tidak bisa masuk sekolah-sekolah yang bagus," tuturnya.
Baca Juga: Temui Masyarakat Sawangan Baru, Qonita Lutfiyah : Reses Penunjang Kinerja Pengabdian Dewan
"Pada saat sarana prasarana dibantu oleh pemerintah, berarti pembiayaan ke masyarakat pun harus murah, jangan mahal. Menurut saya sekolah bagus itu bukan hanya untuk orang yang mampu, tapi sekolah bagus itu harus untuk semua orang," imbuhnya.
Jadi, lanjutnya, dalam hal ini peran swasta dalam upaya memberikan pendidikan terbaik, sehingga ikut mencerdaskan bangsa jelas sangat besar dan tidak dapat dikesampingkan.
"Kolaborasi perlu dilakukan agar semua persoalan bisa diselesaikan. Masyarakat mudah mencari sekolah bagus dan berkualitas, sekolah swasta juga tetap bisa operasional," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Akibat Pergeseran Tanah, 23 Rumah Di Desa Bojong Koneng Babakan Madang Rusak
Profesor Dr. Oksidelpa Yanto Jadi Guru Besar, IKA Unpam : Ini Prestasi Membanggakan Dan Tonggak Sejarah
Tajudin Tabri Tampung Aspirasi Masyarakat Kelurahan Meruyung
Muhammad Al Faruq: Lebaran Depok Mengenal Tradisi dan Budaya
Deklarasi Dukung Supian Suri Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Relawan BASIS+24 : Anyer Saksi Sejarah
Halal Bihalal Keluarga Besar 3 Dewan Gerindra, Kobarkan Semangat Antarkan Prabowo Jadi Presiden
Bacaleg PAN Dapil Pancoran Mas, Fitri Hariono Siap Rebut Kembali Kursi Yang Dipinjamkan
Reses Di RW 08 Sukamaju Baru, Rienova Manfaatkan Untuk Mendengar Aspirasi Masyarakat
Gunakan Daging Pilihan Terbaik, Steak Burger Dua Bersaudara Tawarkan Harga Terjangkau
Qurtifa Wijaya Terima Masukan dan Aspirasi Warga Kecamatan Cilodong dan Tapos
Diikuti 101 Wajib Belajar, Pengelola PKBM Usung Visi Anak Bangsa Dukung Uji Kesetaraan